Distrik Kelila, Kota Injil, Tempat Mengabdi dengan Masyarakat
Distrik Kelila dilihat dari ketinggian
Sumber : Dokumen Pribadi
Disinilah tempat saya mengabdi selama setahun kurang seminggu, dan belum dipotong masa liburan di Papua Barat tepatnya Raja Ampat ditambah lagi libur 15 hari Ramadhan dan Idul Fitri 7 hari. Kelila penuh cerita, itulah yang saya alami selama di tempat yang sekarang saya rindukan. Banyak hal yang membuat saya terpukau atas nuansa Distrik Kelila selama saya mengabdi. Kulit hitam dan rambut keriting dibumbui dengan keramahan serta keindahan alam yang luar biasa menjadikan Kelila adalah kenangan tersendiri buat saya. Dari tempat terpelosok di Papua saya jadi belajar banyak hal mulai pengembangan diri yang meliputi memasak, mempelajari karakter orang, mendidik siswa yang jauh diluar dugaan, dan yang paling melekat dihati adalah bersosialisasi penuh di masyarakat.
Plakat Kelila (Dahulu Kelela), Kota Injil Sejak 1962
Sumber : Dokumentasi Yustinus Wahla
Nus namanya, dia adalah mahasiswa KKN dari STT GIDI Sentani dan yang mengambil gambar adalah Yustinus Wahla. Kedua mahasiswa tersebut adalah rekan baik saya saat mengabdi di Kelila pada bulan Februari 2017. Mereka berdua bukan putra daerah Kelila, tapi dari kabupaten lain yaitu Kabupaten Yahukimo. Saat saya mengabdi saya menjalin kerjasama di bidang keagamaan dengan mereka untuk mengadakan mentoring rohani serta motivasi bagi anak-anak Papua. Antusias mereka sangat tinggi dalam mengajarkan kepercayaan mereka lebih dalam untuk masyarakat pedalaman.
Rekan Yustinus Wahla saat mengisi Mentoring Rohani dan Motivasi
Sumber : Dokumen Yustinus Wahla
Foto bersama setelah acara
Sumber : Dokumen Pribadi
Makan bersama, cara yang paling ampuh supaya dekat dengan mereka
Sumber : Dokumen Pribadi
Distrik Kelila
Distrik Kelila terletak dilembah diantara bukit-bukit dengan keadaan medan berbatu, gunung non-aktif dan ditumbuhi hutan lebat relatif yang sulit dilalui. Sebagian besar digunakan masyarakat untuk bercocok tanam Karena didukung oleh kondisi tanah yang subur. Sungai berfat musiman, lebar 9 x 10 m dengan kedalaman 1-2 m. Jalan raya sebagian aspal sebagian besar tanah berbatu. Jalan setapak untuk menuju hutan atau kampung biasanya berbatu dan atau jalan berbekas yang biasanya dilalui orang-orang. Kampung atau desa di Distrik Kelila letaknya menyebar, terdapat di lereng-lereng bukit, pinggir jalan raya dan jalan diperkeras serta dekat perairan atau kali. Batas-batas Distrik Kelila yaitu :
- Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Tolikara
- Sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Jayawijaya
- Sebelah timur berbatasan dengan Distrik Eragayam
- Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Tolikara
Kondisi Demografi Distrik Kelila
Berdasarkan data territorial Pos Satgas Kelila WMS/756, jumlah penduduk Distrik Kelila tahun 2015-2016 sebanyak 5.456 jiwa yang mayoritas putra daerah, untuk pendatang sebagian kecil saja. Penduduknya heterogen dengan berbagai suku putra daerah yang terdiri dari Suku Lani (sebagian besar), Suku Gem, dan Suku Walak. Penduduk dari kalangan pendatang berasal dari bebagai daerah di Indonesia seperti Makassar, Toraja, dan Jawa. Mata pencaharian untuk putra daerah pada umumnya berkebun, bertani, dan ada yang bekerja sebagai aparat pemerintahan distrik maupun desa, sedangkan untuk pendatang sebagian pedagang, pengusaha, dan beberapa adalah aparat keamanan yang terdiri dari guru, tenaga kesehatan, polisi dan tentara.
Berfoto bersama dengan masyarakat Desa Muara Kumbu, desa yang menjadi batas antara Distrik Kelila dan Distrik Eragayam
Sumber : Dokumen Pribadi
Kondisi Sosial
Kondisi Etnis dengan sikap primordial masih terlihat dalam kepemilikan atau penguasaan hukum adat merupakan kondisi sosial yang menghambat pembangunan. Faktor adat istiadat lebih dominan mengalahkan aturan pemerintah yang berlaku atau hukum nasional dalam setiap penyelesaian permasalahan yang timbul, hal-hal ini akan mengarahkan pada unsur kecemburuan sosial terhadap masyarakat pendatang.
Penyelesaian masalah di Kelila salah satunya dengan membayar denda Babi
Sumber : Gandhi Foto
Selain itu masyarakat Kelila khususnya juga terkenal dengan keramahanya, sedang jika ada pendatang mereka agak canggung, tetapi kalau kita pendatang ramah mereka akan jauh lebih ramah. Bukti keramahan mereka ditunjukkan dengan senyum, salam, sapa yang sering mereka lakukan saat bertemu dengan orang lain.
Kondisi Ekonomi
Kondisi ekonomi masyarakat Distrik Kelila tergolong menengah. Rata-rata masyarakat Kelila (tempat penulis bertugas) bermata pencaharian sebagai pekebun yang giat. Wilayah Kelila dengan kondisi lahan berbukit-bukit dan tanahnya subur. Namun dengan sulitnya irigasi, lahan yang diolah lebih cenderung ditanam jenis tanaman palawija seperti Ubi, Singkong, Jagung, Kacang Tanah, Kacang Panjang, Labu Siam, dan juga Kubis. Sebagian besar dari warga Kelila mengolah lahan mereka jauh dari rumah dan selalu mencari ladang baru (lahan berpindah) untuk menjadikan lahan perkebunan sebagai mata pencaharian utama.
Buah Merah (Pandanus conoideus) komoditi utama Distrik Kelila
Sumber : Dokumen Pribadi
Selain Tanaman Palawija, Distrik Kelila juga terkenal dengan produksi Tanaman Buah Merah (Pandanus conoideus). Konon tanaman Buah Merah yang di hasilkan dari Distrik Kelila adalah Buah Merah Terbaik se-wilayah Pegunungan Jayawijaya. Sampai Sekarang, jenis Buah Merah ada dua jenis yaitu Buah Warna Merah dan Buah Warna Kuning. Bukti bahwa Kelila menjadi pusat Buah Merah di Mamberamo Tengah adalah dengan adanya pembibitan Tanaman Buah Merah dan Rumah Produksi Buah Merah di bawah kendali Kepala Desa dan Distrik. Sebagian mata pencaharian yang lain dari warga Kelila adalah sebagai perangkat desa, distrik, dan juga ada yang bekerja sebagai guru. Jadi dapat disimpulkan kalau sebagian warga Kelila sudah hidup layak dengan kondisi yang ada saat ini.
Perkebunan Ubi dan Singkong masyarakat Distrik Kelila
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Perkebunan Jagung di pekarangan siswa
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Kolam Ikan milik siswa saya, Yus Pagawak
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Yus Pagawak sedang membuka kolam (panen ikan), baju putih a.n Gideon Wakerkwa
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Hasil masak-masak dengan siswa
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Tidak ada komentar untuk "Distrik Kelila, Kota Injil, Tempat Mengabdi dengan Masyarakat"