Pinjal Sebagai Salah Satu Vektor Penyakit
Pinjal yang Terdapat di Rambut Kucing
KLASIFIKASI PINJAL
Ordo Siphonaptera terdiri dari 16 famili, 200 genus dan 1800, tersebar luas dari garis Artik hingga ke Gurun Arab, di kawasan daerah beriklim sedang dan tropis. Kelompok pinjal tikus yang diketahui berperan di bidang kesehatan adalah dari 1) Famili Pulicidae, dengan jenisnya Tunga penetrans, Ctenocephalis felis, Ctenocephalis canis, Echidnophaga gallinicea, Pulex iritans, Xenopsyla cheopis, Xenopsyla astia, Xenopsyla brasiliensis, dan Xenopsyla vexabilis. Famili Hystrichopsyllidae dengan jenisnya Neopsylla sondaica 3) Famili Cerathopsyllidae, dengan jenisnya Nosopsyllus fasciatus dan 4) Famili Pygiopsyllidae dengan jenisnya Stivalius cognatus.
Kriteria yang sering digunakan untuk mengetahui jenis pinjal meliputi jumlah deret bulu pada abdomen bagian dorsal, ada atau tidaknya mata, ada tidaknya sisir genal dan pronotal, jumlah sisir genal atau pronotal, ada atau tidaknya bulu antepygidal, bentuk spermateka pada betina, bentuk terminalia pada jantan dan struktur mesopleuron. Pinjal merupakan serangga yang berukuran kecil, maka untuk melihat ciri-cirinya dengan jelas, pinjal terlebih dahulu perlu dibersihkan dengan larutan kimia tertentu.
Ukuran Pinjal dibanding Penggaris
Sumber : Kemenkes RI 2011
MORFOLOGI PINJAL
Pinjal adalah serangga kecil berukuran 1,5 - 5 mm, pipih bilateral (laterally compressed/dorsolateral) dilengkapi banyak bulu kaku mengarah ke belakang, tidak bersayap, berwarna coklat muda sampai tua, berkilat, tipe mulut menusuk menghisap, berkaki panjang terutama kaki belakangnya. Tubuh seekor pinjal dewasa terdiri atas kepala, toraks, dan abdomen yang terlihat jelas. Untuk lebih jelasnya tentang morfologi pinjal, simak gambar dibawah ini.
Gambar Morfologi Ginjal
Sumber : Kemenkes RI 2011
Gambar Organ Reproduksi Pada Pinjal
Sumber: Kemenkes RI 2011
DAUR HIDUP PINJAL
Daur Hidup Pinjal
Sumber : http://bioweb.uwlax.edu/
Pinjal betina bertelur 1-4 hari setelah kenyang darah, darah umumnya diperoleh dari anjing, kucing, manusia, dan mamalia kecil lainnya. Betina mampu bertelur 10-20 butir setiap harinya dan menghasilka hingga ratusan butir telur sepanjang hidupnya. Telur umumnya diletakan di lingkungan hangat dan lembab yang sesuai untuk perkembangan telur. Telur akan menetas menjadi larva putih kekuningan yang memiliki duri. Tipe mulut larva adalah pengunyah dan makan dari partikel-partikel debris yang terdiri dari sisa makanan, kulit mati, dan bulu. Larva mengalami 3 instar sebelum menjadi pupa. Pupa memintal benang-benang untuk membentuk selubung yang diliputi oleh serpihan debris. Perkembangan pupa menjadi dewasa tergantung dari kondisi lingkungan dan keadaan inang.
VIDEO LUCU ATRAKSI PINJAL
Tidak ada komentar untuk "Pinjal Sebagai Salah Satu Vektor Penyakit"